Badan Legislasi DPRD Dumai merupakan lembaga yang memiliki peran penting dalam menjalankan fungsi legislasi di tingkat daerah. Namun, seperti halnya lembaga legislatif lainnya, badan legislasi DPRD Dumai juga menghadapi berbagai tantangan dalam menjalankan fungsinya.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh Badan Legislasi DPRD Dumai adalah dalam proses pembentukan peraturan daerah. Menurut Ketua Badan Legislasi DPRD Dumai, Bambang Surya, proses pembentukan peraturan daerah seringkali terkendala oleh berbagai faktor, seperti kurangnya koordinasi antarfraksi dan kurangnya pemahaman terhadap substansi peraturan yang dibahas.
“Kami sering mengalami kesulitan dalam proses pembentukan peraturan daerah. Koordinasi antarfraksi seringkali tidak berjalan lancar, sehingga menyulitkan proses legislasi,” ujar Bambang Surya.
Selain itu, tantangan lain yang dihadapi oleh Badan Legislasi DPRD Dumai adalah dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah. Menurut anggota Badan Legislasi DPRD Dumai, Susi Susanti, pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah seringkali terkendala oleh minimnya sumber daya manusia dan teknologi yang dimiliki oleh badan legislasi.
“Kami terbatas dalam melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan peraturan daerah. Minimnya sumber daya manusia dan teknologi menjadi hambatan dalam melakukan pengawasan secara efektif,” ujar Susi Susanti.
Dalam menghadapi tantangan tersebut, Badan Legislasi DPRD Dumai perlu terus melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas kerja. Menurut pakar tata kelola pemerintahan, Prof. Arief Prasetyo, penting bagi lembaga legislatif daerah untuk terus meningkatkan kapasitas anggotanya dalam menjalankan fungsi legislasi.
“Badan Legislasi DPRD Dumai perlu terus meningkatkan kapasitas anggotanya dalam menjalankan fungsi legislasi. Peningkatan kapasitas ini dapat dilakukan melalui pelatihan dan pendampingan yang intensif,” ujar Prof. Arief Prasetyo.
Dengan melakukan pembenahan dan peningkatan kualitas kerja, diharapkan Badan Legislasi DPRD Dumai dapat mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi dalam menjalankan fungsinya. Sehingga, peran dan kontribusi badan legislasi dapat semakin optimal dalam pembangunan daerah.